Forum Mahasiswa Aceh Singkil Subulusalam

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Mahasiswa Aceh Singkil Subulusalam

Forum ini adalah Wadah Komunikasi dan Berbagi segala Informasi bagi Mahasiswa/i Aceh Singkil-Subulussalam dan sekitarnya...


    NASKAH GURINDAM 12

    Salmukom
    Salmukom
    Admin


    Jumlah posting : 103
    Join date : 27.11.08
    Age : 42
    Lokasi : Medan - Sumatera Utara - Indonesia

    NASKAH GURINDAM 12 Empty NASKAH GURINDAM 12

    Post  Salmukom Fri 28 Nov 2008 - 1:22

    NASKAH GURINDAM 12
    INILAH GURINDAM DUABELAS NAMANYA
    Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam serta shalawatnya Nabi yang
    akhirul jaman serta keluarganya dan sahabatnya sekalian adanya.
    Amma ba’du daripada itu maka tatkala sampailah Hijratun Nabi 1263 Sanah
    kepada dua puluh tiga hari bulan Rajab hari Selasa mana (…..) telah
    ta’ali kepada kita yaitu Raja Ali Haji mengarang satu gurindam cara Melayu
    yaitu yang boleh juga jadi diambil faedah sedikit-sedikit daripada
    perkataannya itu pada orang yang ada menaruh akal maka adalah banyaknya
    gurindam itu hanya duabelas pasal di dalamnya.

    Syahdan
    Adalah beda antara gurindam dengan syair itu aku nyatakan pula bermula
    arti syair Melayu itu perkataan yang bersajak yang serupa dua berpasang
    pada akhirnya dan tiada berkehendak pada sempurna perkataan pada satu-satu
    pasangnya bersalahan dengan gurindam.
    Adapun arti gurindam itu yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhir
    pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya sahaja
    jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu
    jadi seperti jawab.
    Bermula inilah rupanya syair.
    Dengarkan tuan suatu rencana
    Mengarang di dalam gundah gulana
    Barangkali gurindam kurang kena
    Tuan betulkan dengan sempurna
    Inilah arti gurindam yang di bawah syatar ini
    Persamaan yang indah-indah
    Yaitu ilmu yang memberi faedah
    Aku hendak bertutur
    Akan gurindam yang beratur

    INI GURINDAAM PASAL YANG PERTAMA
    Barang siapa tiada memegang agama


    Segala-gala tiada boleh dibilang nama
    Barang siapa mengenal yang empat
    Maka yaitulah orang yang ma’rifat
    Barang siapa mengenal Allah
    Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
    Barang siapa mengenal diri
    Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
    Barang siapa mengenal dunia
    Tahulah ia barang yang terpedaya
    Barang siapa mengenal akhirat
    Tahulah ia dunia mudharat



    INI GURINDAM PASAL YANG KEDUA
    Barang siapa mengenal yang tersebut
    Tahulah ia makna takut
    Barang siapa meninggalkan sembahyang
    Seperti rumah tiada bertiang
    Barang siapa meninggalkan puasa
    Tidaklah mendapat dua termasa
    Barang siapa meninggalkan zakat
    Tiadalah hartanya beroleh berkat
    Barang siapa meninggalkan haji
    Tiadalah ia menyempurnakan janji



    INI GURINDAM PASAL YANG KETIGA
    Apabila terpelihara mata
    Sedikitlah cita-cita
    Apabila terpelihara kuping
    Khabar yang jahat tiadalah damping
    Apabila terpelihara lidah
    Niscaya dapat daripadanya faedah
    Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
    Daripada segala berat dan ringan
    Apabila perut terlalu penuh
    Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
    Anggota tengah hendaklah ingat
    Di situlah banyak orang yang hilang semangat
    Hendaklah peliharakan kaki
    Daripada berjalan yang membawa rugi




    INI GURINDAM PASAL YANG KEEMPAT
    Hati itu kerajaan di dalam tubuh
    Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
    Apabila dengki sudah bertanah
    Datanglah daripadanya beberapa anak panah
    Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
    Di situlah banyak orang yang tergelincir
    Pekerjaan marah jangan dibela
    Nanti hilang akal di kepala
    Jika sedikitpun berbuat bohong
    Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
    Tanda orang yang amat celaka
    Aib dirinya tiada ia sangka
    Bakhil jangan diberi singgah
    Itulah perompak yang amat gagah
    Barang siapa yang sudah besar
    Janganlah kelakuannya membuat kasar
    Barang siapa perkataan kotor
    Mulutnya itu umpama ketor
    Di manakah salah diri
    Jika tidak orang lain yang berperi

    Pekerjaan takbur jangan direpih
    Sebelum mati didapat juga sepih



    INI GURINDAM PASAL YANG KELIMA
    Jika hendak mengenal orang berbangsa
    Lihat kepada budi dan bahasa
    Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
    Sangat memeliharakan yang sia-sia
    Jika hendak mengenal orang mulia
    Lihatlah kepada kelakuan dia
    Jika hendak mengenal orang yang berilmu
    Bertanya dan belajar tiadalah jemu
    Jika hendak mengenal orang yang berakal
    Di dalam dunia mengambil bekal
    Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
    Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai


    INI GURINDAM PASAL YANG KEENAM
    Cahari olehmu akan sahabat
    Yang boleh dijadikan obat
    Cahari olehmu akan guru
    Yang boleh tahukan tiap seteru
    Cahari olehmu akan isteri
    Yang boleh menyerahkan diri
    Cahari olehmu akan kawan
    Pilih segala orang yang setiawan

    Cahari olehmu akan abdi
    Yang ada baik sedikit budi



    INI GURINDAM PASAL YANG KETUJUH
    Apabila banyak berkata-kata
    Di situlah jalan masuk dusta
    Apabila banyak berlebih-lebihan suka
    Itu tanda hampirkan duka
    Apabila kita kurang siasat
    Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
    Apabila anak tidak dilatih
    Jika besar bapanya letih
    Apabila banyak mencat (mencacat?) orang
    Itulah tanda dirinya kurang
    Apabila orang yang banyak tidur
    Sia-sia sajalah umur
    Apabila mendengar akan kabar
    Menerimanya itu hendaklah sabar
    Apabila mendengar akan aduan
    Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
    Apabila perkataan yang lemah lembut
    Lekaslah segala orang mengikut
    Apabila perkataan yang amat kasar
    Lekaslah orang sekalian gusar
    Apabila pekerjaan yang amat benar
    Tidak boleh orang berbuat onar



    INI GURINDAM PASAL YANG KEDELAPAN
    Barang siapa khianat akan dirinya
    Apalagi kepada lainnya
    Kepada dirinya ia aniaya
    Orang itu jangan engkau percaya
    Lidah suka membenarkan dirinya
    Daripada yang lain dapat kesalahannya
    Daripada memuji diri hendaklah sabar
    Biar daripada orang datangnya kabar
    Orang yang suka menampakkan jasa
    Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa
    Kejahatan diri disembunyikan
    Kebajikan diri diamkan
    Ke’aiban orang jangan dibuka
    Ke’aiban diri hendaklah sangka



    INI GURINDAM PASAL YANG KESEMBILAN
    Tahu pekerjaan tak baik tetapi d**erjakan
    Bukannya manusia yaitulah syaitan
    Kejahatan seorang perempuan tua
    Itulah iblis punya penggawa
    Kepada segala hamba-hamba raja
    Di situlah syaitan tempatnya manja
    Kebanyakan orang yang muda-muda
    Di situlah syaitan tempat bergoda
    Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
    Di situlah syaitan punya jamuan
    Adapun orang tua(h) yang hemat
    Syaitan tak suka membuat sahabat
    Jika orang muda kuat berguru
    Dengan syaitan jadi berseteru

    INI GURINDAM PASAL YANG KESEPULUH
    Dengan bapa jangan derhaka
    Supaya Allah tidak murka
    Dengan ibu hendaklah hormat
    Supaya badan dapat selamat
    Dengan anak janganlah lalai
    Supaya boleh naik ke tengah balai
    Dengan kawan hendaklah adil
    Supaya tangannya jadi kapil

    INI GURINDAM PASAL YANG KESEBELAS
    Hendaklah berjasa
    Kepada yang sebangsa
    Hendak jadi kepala
    Buang perangai yang cela
    Hendaklah memegang amanat
    Buanglah khianat
    Hendak marah
    Dahulukan hujjah
    Hendak dimalui
    Jangan memalui
    Hendak ramai
    Murahkan perangai




    INI GURINDAM PASAL YANG KEDUABELAS
    Raja mufakat dengan menteri
    Seperti kebun berpagarkan duri
    Betul hati kepada raja
    Tanda jadi sebarang kerja
    Hukum adil atas rakyat
    Tanda raja beroleh inayat
    Kasihkan orang yang berilmu
    Tanda rahmat atas dirimu
    Hormat akan orang yang pandai
    Tanda mengenal kasa dan cindai
    Ingatkan dirinya mati
    Itulah asal berbuat bakti
    Akhirat itu terlalu nyata
    Kepada hati yang tidak buta



    Tamatlah gurindam yang duabelas pasal yaitu karangan kita
    Raja Ali Haji pada tahun Hijrah Nabi kita seribu
    dua ratus enam puluh tiga kepada tiga likur
    hari bulan Rajab Selasa jam pukul lima

    Negeri Riau Pulau Penyengat

      Waktu sekarang Wed 8 May 2024 - 18:04