Forum Mahasiswa Aceh Singkil Subulusalam

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Mahasiswa Aceh Singkil Subulusalam

Forum ini adalah Wadah Komunikasi dan Berbagi segala Informasi bagi Mahasiswa/i Aceh Singkil-Subulussalam dan sekitarnya...


    Beasiswa dengan IPK Rendah

    Salmukom
    Salmukom
    Admin


    Jumlah posting : 103
    Join date : 27.11.08
    Age : 42
    Lokasi : Medan - Sumatera Utara - Indonesia

    Beasiswa dengan IPK Rendah Empty Beasiswa dengan IPK Rendah

    Post  Salmukom Tue 2 Dec 2008 - 20:29

    Beasiswa dengan IPK Rendah

    Mengenai IPK rendah untuk beasiswa, saya rasa banyak pertanyaan yang
    dijawab secara tidak pas, seperti menyarankan apply ke negara
    tertentu yang rendah tingkat kompetisinya. Padahal setahu saya tidak
    ada ukuran yang pas untuk ini dan hampir tidak ada beasiswa yang
    tidak kompetitif.

    Kalo ada yang menyebut beasiswa di Finland, Austria, Norway, Swedia
    atau Denmark kurang kompetitif saya yakin anda akan ditertawakan
    oleh para pemburu beasiswa dari Eropa Timur, China dan India.

    Setahu saya, beasiswa di negara2 itu kurang populer di Indonesia
    hanya karena negaranya relatif jauh dan biaya hidup tinggi. Ditambah
    lagi karena disana pendidikan memang bukan komoditi bisnis seperti
    halnya di Australia, Inggris atau Amerika sehingga nggak banyak
    marketing lewat ranking2-an, iklan dan sejenisnya di Indonesia.

    Tapi itu samasekali tidak berarti kurang kompetitif, apalagi negara2
    itu sangat dikenal kemajuan IPTEK-nya dan kebanyakan bahkan memberi
    tution fee gratis. Kalau tidak percaya penjelasan ini silahkan
    dicoba saja.

    Saya hanya mau sharing untuk rekan2 ber-IPK rendah yang pingin
    banget apply beasiswa:

    1. Setahu saya, tantangan terberat untuk rekan2 ber IPK rendah
    adalah seleksi administrasi. Seperti kita tahu, ada prinsip pokok
    kalau mau apply beasiswa, yaitu ikuti minimum requirement yang
    dicantumkan oleh setiap beasiswa, entah itu TOEFL, IPK, GRE, TPA
    atau apapun. Kalo nggak bisa memenuhi nggak usah ngirim aplikasi
    sebab dari yang saya tahu nggak bakal dipertimbangkan.

    Sebagai jalan keluar, cari beasiswa yang tidak secara EKSPLISIT
    menyebutkan IPK atau TOEFL atau persayaratan apapun yang tidak kita
    punya. Dan saya rasa cukup banyak beasiswa semacam ini dan hanya ini
    satu-satunya jalan anda untuk punya peluang lolos dari seleksi
    administratif secara alami.

    Triknya, jangan konyol waktu bikin aplikasi. Instead, buat 'kesan
    pertama yang menggoda' di aplikasi anda dan caranya, ya..
    improvisasi masing-masing. Yang jelas improvisasi anda menunjukkan
    kualitas anda.

    2. Pilih bidang studi yang tidak sebidang dengan pendidikan
    sebelumnya yang ber IP rendah, sehingga anda lebih punya 'excuse'
    pada saat wawancara. Dan anda harus bisa buktikan, bahwa IPK rendah
    itu hanya karena anda 'salah jurusan' dan bukan karena anda tidak
    punya kemampuan akademis.

    Sekedar contoh, ada seorang teman yang IPK S1-nya cuma 2,51 di
    bidang IT dari universitas ternama, tapi beliau ikut tes TPA (tes
    potensi akademik) OTO Bapenas, dan hasilnya 650-an. Setahu saya,
    skor TPA segini ini bisa jadi jauh lebih tinggi dari skor TPA
    lulusan PT top lainnya yang lulus cumlaude sekalipun. Nah dengan
    bekal itu beliau bisa dapat beasiswa S2 dan S3 walau di bidang yang
    sedikit berbeda karena ada bukti alternatif akan kemampuan
    akademisnya. Jadi dalam hal ini pewawancara tidak hanya lihat IPK
    2,5 saja, tapi juga TPA 650-nya, apalagi kalo ditambah TOEFL yang
    excelent.

    Cara lainnya, ada baiknya anda sekolah dulu S2 biaya sendiri di
    bidang yang berbeda, dan usahakan dapat nilai sebagus mungkin.
    Barangkali itu bisa anda jadikan 'alibi' untuk membuktikan anda
    punya kemampuan akademis. Tapi saat ini semua juga tahu, di
    Indonesia khususnya dan di beberapa negara lain, IPK S2 'agak
    diobral', bahkan terkesan 'bisa dibeli' karena itu kredibilitas IPK
    S2 seringkali dipertanyakan. Ini bisa anda siasati dengan publikasi
    atau riset yang berkualitas semasa anda studi.

    Jadi sekali lagi, menurut saya, IPK itu ukuran yang absurd.
    Bisa jadi IPK 2,5 tahun '90 an jauh lebih bagus dari IPK-3,0 jaman
    sekarang, karena dulu nggak ada namanya semester pendek.
    Bisa jadi IPK 2,5 di fakultas K sama sulitnya dengan IPK 3,5 di
    fakultas H misalnya.

    Belum lagi kalo dilihat dari PT-nya. Saya pernah ketemu lulusan dari
    PTS A dengan IPK nyaris sempurna, tapi 'nggak bunyi' ketika
    disanding lulusan dari PTN B dengan IPK 2,5. Jadi agak sulit
    melakukan judgement hanya dengan IPK

    3. Berikan bukti alternatif bahwa anda layak untuk dapat beasiswa,
    dan refleksikan pada saat nulis aplikasi maupun wawancara. Misalnya
    dengan riset proposal yang berkualitas, motivasi belajar yang jelas,
    kemampuan memahami masalah, perilaku yang sopan, ahlak mulia,
    kemampuan verbal, prestasi kerja, karir, aktivitas sosial, kemampuan
    organisasi dsb. Hal ini terbukti sangat banyak membantu karena
    merupakan prestasi nyata di lapangan yang jauh lebih sulit dibanding
    prestasi akademis seperti IPK yang kebanyakan hanya di ukur dari
    satu-dua jam mengerjakan soal ujian.

    4. Terakhir dan yang paling penting. Anda harus jujur pada diri anda
    sendiri. Jawablah setulus mungkin pertanyaan ini:
    a. Perlukah saya mencari beasiswa?
    b. Layakkah saya mendapatkan beasiswa?
    c. Jika dapat beasiswa itu, mampukah saya lulus nantinya?
    d. Jika berhasil lulus nantinya, untuk apa pendidikan, gelar dsb itu?

    Jika anda jujur pada diri anda sendiri dan bisa menjawab keempat
    pertanyaan itu dengan 'TEPAT', insyaallah anda bisa membuat/mengisi
    form aplikasi dengan baik dan akan meyakinkan pada saat wawancara.

    Dan tentu, tidak ada jawaban paling 'BENAR' karena tergantung pada
    kondisi masing2 individu, tapi disadari atau tidak, beasiswa itu
    sebenarnya hanya jalan untuk bisa sekolah lagi, sementara perlu
    sekolah lagi atau tidak itu masalah tersendiri yang tidak mudah
    diputuskan. Terlebih dengan mengingat bahwa sekolah itu sendiri
    butuh kemampuan untuk bisa lulus, dan seringkali lulus sekolah itu
    sendiri jauh lebih sulit dari pada sekedar mendapatkan beasiswa.

    JADI, JANGAN MENIPU DIRI SENDIRI. Bagi banyak orang hidup ini tetap
    terasa jauh lebih indah tanpa harus mendapat beasiswa sekalipun.

    Semoga bermanfaat.

      Waktu sekarang Wed 8 May 2024 - 12:57